Friday 20 June 2014

RESUME BUKU KAPITA SELEKTA KAMMI


RESUME BUKU KAPITA SELEKTA KAMMI

            Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki keunikan tersendiri, terdiri dari ribuan pulau dengan kekayaan alamnya yang melimpah ruah, jumlah penduduk yang sangat besar dengan keragaman suku bangsanya, iklim dan cuaca yang mendukung dengan letak geografis dan geostrategisnya. Begitulah Indonesia.
            Dengan kekayaan alam yang semelimpah itu, sayang sekali jika tidak diolah dengan baik. Maka, Indonesia membutuhkan pemimpin yang dapat mewujudkan cita-cita mulia Indonesia yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Maka disini KAMMI sebagai manusia Indonesia yang mengaku memiliki karakter muslim negarawan berjuang untuk membentuk pemimpin yang dapat membimbing masyarakat Indonesia mewujudkan cita-cita mulia Indonesia. Dambaan KAMMI adalah menjadikan Indonesia sebagai negeri yang disebut dalam al-qur’an : baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur (Q.S. Saba : 15).
            Usia KAMMI sama dengan usia reformasi, sama-sama lahir pada tahun 1998. Kini usia keduanya telah mencapai lebih dair 1 dekade. Semasa dekade awal sejak kelahirannya, sudah banyak gagasan-gagasan progresif yang dilahirkan KAMMI, seperti kaderisasi siyasi, intelektual profetik, hingga mewujudkan kader dna kepemimpinan nasional yang berjiwa muslim negarawan. Terkadang makna peradaban merujuk pada hal-hal yang bersifat material, seperti istilah sisa-sisa peradaban. Hal ini karena memang peradaban memiliki basis konkrit yang lebih terasa dna terukur baik secara spiritual maupun material. Jadi, politik peradaban sesungguhnya adalah politik karya nyata.
            Al-qur’an menjelaskan makna peradaban sebagai kombinasi antara kekuatan spiritual dna material yang seimbang dna bermanfaat nyata, dengan istilah al-kitab (petunjuk spiritual), al-mizan (keseimbangan), dan al-hadid (besi).
            Lahirnya KAMMI sudah tentu melalui kontemplasi dna pemikiran yang matang. KAMMI menjadi wadah fresh bagi para aktivis dakwah kampis dimanapun berada, karena ruang lingkupnya yang global dna kapasitasnya sebagai pemain (actor) dalam tataran sosial politik.
            Layaknya sebuah organisasi, KAMMI memiliki basis ideology. KAMMI berpegang teguh dna tetap konsisten dengan basis ideologinya, yaitu Islam (Al-qur’an dna Sunnah). Islma bukan sekedar basis ideologi simbolik, namun benar-benar dijadikan ruh perjuangan KAMMI. Hal ini dimanifestasikan dengan pewajahan KAMMI, baik secara keorganisasian maupun kader. Dalam setiap langkahnya, KAMMI senantiasa menghembuskan nafas Islam yang diyakininya sebagai basis ideology gerakannya.
            KAMMI memiliki visi yang kemudian diejawantahkan dalam beberapa misinya. Visi KAMMI yaitu “Sebagai wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin dalam upaya mewujudkan bangsa dna Negara Indonesia yang Islami.” Adapun misi KAMMI yaitu 1) Membina keislaman, keimanan, dan ketaqwaan mahasiswa muslim Indonesia. 2) Menggali, mengembangkan, dan memantapkan potensi dakwah, intelektual, sosial, dna politik mahasiswa. 3) Memelopori dan memelihara komunikasi, solidaritas, dan kerjasama mahasiswa Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan bangsa dna Negara. 4) Mencerahkan dan meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang rabbani, madani, adil, dna sejahtera. 5) Mengembangkan kerjasama antar elemen bangsa dna Negara dengan semangat membawa kebaikan, menyebar manfaat, dna mencegah kemungkaran (amar ma’ruf nahi munkar).
            Bicara tentang organisasi tentu tidak lepas dari dinamika pergerakannya. Sama halnya dengan sebuah kapal yang mengarungi samudera, tidak bisa lepas dari mercusuar sebagai rambu-rambunya. Hal ini dimanifestasikan dalam prinsip gerakan KAMMI. Keenam prinsip gerakan KAMMI tersebut ialah:
1)      Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan KAMMI.
2)      Kebatilan adalah musuh abadi KAMMI.
3)      Solusi Islam adalah tawaran perjuangan KAMMI.
4)      Perbaikan adalah tradisi perjuangan KAMMI.
5)      Kepemimpinan umat adalah strategi perjuangan KAMMI.
6)      Persaudaraan adalah watak muamalah KAMMI.
Selain prinsip di atas, KAMMI juga memiliki paradigm gerakan yaitu:
1.      KAMMI adalah gerakan Da’wah Tauhid
a.       Gerakan da’wah tauhid adalah gerakan pembebasan manusia dari berbagai bentuk penghambaan terhadap materi, nalar, sesame manusia, dna lainnya serta mengembalikan pada tempat yang sesungguhnya: Allah SWT.
b.      Gerakan da’wah tauhid merupakan gerakan yang menyerukan deklarasi tata peradaban kemanusiaan yang berdasar pada nilai-nilai universal wahyu ketuhanan (ilahiyyah) yang mewujudkan Islam sebagai rahmat semesta alam (rahmatal lil ‘alamin).
c.       Gerakan da’wah tauhid adalah gerakan perjuangan berkelanjutan untuk menegakkan nilai kebaikan universal dan meruntuhkan tirani kemungkaran (amar ma’ruf nahi munkar).
2.      KAMMI adalah gerakan Intelektual Profetik
a.       Geraka intelektual profetik adalah gerakan yang meletakkan keimanan sebagai ruh atas penjelajahan nalar akal.
b.      Gerakan intelektual profetik merupakan gerakan yang mengembalikan secara tulus dialektika wacana pada prinsip-prinsip kemanusiaan yang universal.
c.       Gerakan intelektual profetik adalah gerakan yang mempertemukan nalar akal dan nalar wahyu pada usaha perjuangan perlawanan, pembebasan, pencerahan, dna pemberdayaan manusia secara organik.
3.      KAMMI adalah gerakan Sosial Independen
a.       Gerakan sosial independen adalah gerakan kritis yang menyerang sistem peradaban materialistic dna menyerukan peradaban manusia berbasis tauhid.
b.      Gerakan sosial independen merupakan gerakan kulutural yang berdasarkan kesadaran dna kesukarelaan yang berakar pada nurani kerakyatan.
c.       Gerakan sosial independen merupakan gerakan pembebasan yang tidak memiliki ketergantungan pada hegemoni kekuasaan politik-ekonomi yang membatasi.
4.      KAMMI adalah gerakan Politik Ekstraparlementer
a.       Gerakan politik ekstraparlementer adalah gerakan perjuangan malawan tirani dan menegakkan  demokrasi yang egaliter.
b.      Gerakan politik ekstraparlementer adalah gerakan sosial kulutural dna structural yang berorientasi pada penguatan rakyat secara sistematis dengan melakukan pemberdayaan institusi-institusi sosial/rakyat dalam mengontrol proses demokrasi formal.

Riska Fitriyani_Komsat UNNES


No comments:

Post a Comment